Telegram Wallet menghindari hak asuh diri untuk memudahkan onboarding crypto COO mengatakan
(Telegram Wallet avoided self custody to ease crypto onboarding COO says)
Published: 2023-11-06
1. Pendekatan Telegram terhadap Wallet Custody: Topik utama artikel ini berkisar pada keputusan Telegram untuk menghindari self-custody atas dompet mereka. Telegram, aplikasi perpesanan populer dengan lebih dari 400 juta pengguna, awalnya berencana untuk meluncurkan dompet digital mereka sendiri yang disebut Grams. Namun, karena masalah peraturan dan pertempuran hukum yang sedang berlangsung dengan SEC, Telegram memutuskan untuk bermitra dengan kustodian pihak ketiga untuk menangani hak asuh dompet, daripada mengambil rute hak asuh diri.
2. Tantangan Peraturan dan Hukum yang Dihadapi oleh Telegram: Telegram menghadapi tantangan peraturan dan hukum yang signifikan yang menyebabkan keputusan untuk menghindari hak asuh diri. Artikel tersebut mengutip gugatan Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) terhadap perusahaan, menuduh bahwa penawaran koin awal Telegram (ICO) melanggar undang-undang sekuritas. Pertempuran hukum menciptakan ketidakpastian dan memaksa Telegram untuk memikirkan kembali rencananya untuk dompet self-custodial. Dengan bermitra dengan kustodian pihak ketiga, Telegram bertujuan untuk mengatasi masalah peraturan potensial.
3. Kepercayaan dan Keamanan Dana Pengguna: Keputusan untuk menghindari hak asuh diri juga berkisar pada memastikan kepercayaan dan keamanan untuk dana pengguna. Dengan bermitra dengan kustodian tepercaya, Telegram bertujuan untuk menyediakan lingkungan yang aman bagi penggunanya untuk menyimpan dan bertransaksi dengan aset digital. Artikel ini menekankan pentingnya menjaga kepercayaan basis pengguna Telegram yang besar sambil menavigasi melalui tantangan peraturan. Pilihan untuk mengandalkan kustodian pihak ketiga mencerminkan komitmen Telegram untuk menjaga dana pengguna dan mematuhi persyaratan peraturan. Singkatnya, topik utama yang dibahas dalam artikel ini adalah:
1. Pendekatan Telegram terhadap Wallet Custody
2. Tantangan Peraturan dan Hukum yang Dihadapi oleh Telegram
3. Kepercayaan dan Keamanan Dana Pengguna. .
1. Telegram's Approach to Wallet Custody: The main topic of the article revolves around Telegram's decision to avoid self-custody of their wallet. Telegram,the popular messaging app with over 400 million users,initially planned to launch their own digital wallet called Grams. However,due to regulatory concerns and the ongoing legal battle with the SEC,Telegram decided to partner with a third-party custodian for handling custody of the wallet,rather than taking the self-custody route.
2. Regulatory and Legal Challenges Faced by Telegram: Telegram faced significant regulatory and legal challenges that led to the decision of avoiding self-custody. The article cites the United States Securities and Exchange Commission's (SEC) lawsuit against the company,alleging that Telegram's initial coin offering (ICO) violated securities laws. The legal battle created uncertainty and forced Telegram to rethink its plans for a self-custodial wallet. By partnering with a third-party custodian,Telegram aims to address any potential regulatory concerns.
3. Trust and Security of User Funds: The decision to avoid self-custody also revolves around ensuring trust and security for user funds. By partnering with a trusted custodian,Telegram aims to provide a secure environment for its users to store and transact with digital assets. The article emphasizes the importance of maintaining the trust of Telegram's massive user base while navigating through regulatory challenges. The choice to rely on a third-party custodian reflects Telegram's commitment to safeguarding user funds and complying with regulatory requirements. In summary,the main topics covered in the article are:
1. Telegram's Approach to Wallet Custody
2. Regulatory and Legal Challenges Faced by Telegram
3. Trust and Security of User Funds
Reference:
cointelegraph.com